“Ali Sari`ati pernah mengatakan, kalau kamu mau menjelaskan tentang eksistensi tuhanmu secara tuntas, maka tuntaskan dulu dirimu, siapa engkau?” ungkap Dr Abdullah saat membuka kegiatan bedah buku, Ali Sari`ati Dari Revolusi Diri Menuju Revolusi Sosial, dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Aqidah Filsafat yang bertempat di Lecture Teater (LT) Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik. Selasa (8/6).
Lebih lanjut Dr Abdullah menjelaskan’ jika manusia belum mengenali dirinya, maka otomatis dia tidak tahu dimana dan siapa tuhan sebenarnya. jika begitu kata Abdullah, harus ada revolusi diri, revolusi pemikiran, revolusi tradisi, revolusi karakter. Tutur ketua jurusan Aqidah Filsafat tersebut.
Hal serupa juga diungkapkan Dr Syarifuddin Jurdi sebagai penyeimbang pada bedah buku tersebut. ”buku ini mengajak kita mempersoalkan diri kita terlebih dahulu sebelum mempersoalkan orang lain.”
“Perlu ada otokritik (kritik diri), mencacimaki kesadaran kita terlebih dahulu sebelum keluar ke jalan mencacimaki orang lain. Karena apalah artinya mencacimaki orang-orang sedangkan diri kita sendiri punya banyak masalah, boleh kita mempersoalkan orang lain setelah beres masalah-masalah yang ada pada diri kita.” Ungkap ketua Jurusan Ilmu Politik tersebut.
Ali Syari`ati adalah seorang sosiolog revolusioner Iran yang melahirkan banyak karya dalam bidang sosiologi agama. Ia juga dikenal sebagai salah satu cendekiawan Iran termahsyur abad ke-20.
Asran Salam, Penulis buku Ali Sari`ati Dari Revolusi Diri Menuju Revolusi Sosial, mengungkapkan, buku ini sebagai pengantar untuk mengenal Ali Syari`ati, “Semoga dengan adanya buku ini dapat menambah khasanah keilmuan kita”. Ungkap Alumni Universitas Negeri Makasaar itu.