Dosen Studi Agama-Agama (SAA) Nurman Said turut serta dalam rombongan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengikuti kegiatan Study Tour untuk menelesuri sejarah peradaban Islam di Uzbekistan. Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari, menjadi ajang eksplorasi yang mendalam bagi peserta untuk mengenal lebih dekat kekayaan sejarah Islam di tiga kota utama Uzbekistan, yaitu Tashkent, Samarkand, dan Bukhara.
Rombongan mengunjungi sejumlah destinasi bersejarah dan institusi pendidikan terkemuka di Uzbekistan, termasuk Samarkand University, Registan Square, Gur Emir Mausoleum, Bukhara State University, Necropolis Bakhouddin Nakshbandi, dan banyak lagi. Kegiatan ini merupakan peluang langka untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah peradaban Islam di wilayah tersebut.
Menurut Nurman Said, "Study Tour di Uzbekistan memberikan peluang emas untuk menggali dan memahami lebih dalam sejarah Islam, terutama di kawasan yang kaya akan warisan budaya seperti Tashkent, Samarkand, dan Bukhara. Destinasi-destinasi ini tidak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga menjadi pusat pendidikan Islam yang signifikan."
Rombongan dijadwalkan menginap sehari di Tashkent pada awal perjalanan, memberikan waktu bagi peserta untuk beristirahat sebelum melanjutkan eksplorasi ke Samarkand pada hari kedua. Di Samarkand, mereka akan mengunjungi situs-situs bersejarah seperti Shahi-Zinda dan Cathedral Mosque Bibi-Khanym.
Hari-hari berikutnya akan dihabiskan di Bukhara, dengan kunjungan ke Bukhara State University, Necropolis Bakhouddin Nakshbandi, dan Kukeldash Madrassah, serta destinasi bersejarah lainnya. Hari terakhir di Bukhara akan diisi dengan kunjungan ke beberapa mausoleum dan situs bersejarah lainnya.
Pada hari keenam, rombongan akan kembali ke Tashkent untuk mengunjungi beberapa lokasi terakhir, seperti The Khazrati Imam Square, Minor Mosque, Islamic University, dan Muftiat, sebelum kembali ke Jakarta dini hari pada hari ketujuh.
Partisipasi Dosen SAA dalam Study Tour ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pemahaman dan penelitian lebih lanjut mengenai peradaban Islam di Uzbekistan. Selain itu, diharapkan pengalaman ini juga dapat dijadikan inspirasi bagi pengembangan kurikulum dan pemahaman lebih lanjut tentang keragaman dan warisan Islam di dunia pada Prodi Studi Agama-Agama, UIN Alauddin Makassar.