UIN Online – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ushluhuddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, membedah buku “Awal mula sosiologi modern” yang di tulis Ketua jurusan Ilmu Politik, Dr. Syarifuddin Jurdi, Kamis (22/11/2012).
Kegiatan ini berlangsung di Lecturer Theatre (LT) Universitas. Hadir dalam acara ini Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Fakultas Ushluhuddin dan Filsafat UIN, serta dua orang pembedah buku dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Mereka adalah Dr. Rahmat Muhammad, MSi dan Busman Dahlan, M. Hum.
Menurut Ketua BEM Ushluhuddin, Rahmat Pratama, dengan kerjasama semua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang ada, buku yang telah di bedah berjumlah lebih dari 50 judul dan dilakukan dua kali dalam seminggu, “Ini dilakukan untuk menghidupkan kembali tradisi intelektual di ushluhuddin yang sempat hilang. Sebab kami sadar, dari segi kuantitas memang terbilang sedikit tapi berisiji’”,ujarnya.
Ia menambahkan, mengapa buku milik Kajur Ilmu Politik kali ini dipilih, karena buku ini banyak mengungkap terjadinya kecurangan intelektual oleh barat terhadap para pemikir islam. Terutama teori-teori yang dibahas dalam disiplin ilmu sosiologi.
Sementara itu, tampak antusiasme Mahasiswa sangat tinggi untuk mengikuti bedah buku ini. Terbukti pesertanya tak hanya dari UIN saja, hadir pula Mahasiswa dari jurusan sosiologi Unhas dan Universitas Negeri Makassar (UNM). Diharapkan melalui kegiatan ini, mampu menjadi insipirasi serta mendorong minat Mahasiswa untuk melahirkan prestasi. Seperti yang diungkapkan Mustaqim. Ia mengaku senang dengan hadirnya bedah buku ini. Bagi Mahasiswa semester VII itu, bedah buku ini memberikan wacana baru dengan tawaran yang baru pula.“ Kita hanya berharap minat Mahasiswa untuk membaca semakin meningkat”, harapnya
Sedangkan bagi Syarifuddin sendiri, apa yang ditulis lewat buku ini bisa menjadi alternative baru untuk menjadi referensi pengetahuan bagi para dosen sosiologi maupun Mahasiswa. Ia memaparkan, secara garis besar buku ”Awal mula sosiologi modern”, mengungkap pemikiran Ibn Khaldun tentang sosiologi yang kemungkinan besar telah diadopsi oleh barat. “Ada kemungkinan besar ilmuwan barat telah melakukan pencurian intelaktual, sesungguhnya bapak sosiologi bukanlah Auguste Cumte, Max Weber, ataupun Karl Marx melaingkan Ibn Khaldun”, tegasnya.